Kisah Dokter Buka Café Gara Gara Minum Kopi
Minum Kopi memang tidak cocok untuk semua orang, apalagi diracik oleh orang yang tidak ahli dalam dunia kopi. Seperti yang sempat dialami oleh dr. Agrebina Satolom, atau biasa disapa Dokter Agnes, seorang dokter spesialis kandungan di RS Siloam Cikarang dan suaminya, Pak Iser, seorang pensiunan kepala bank ternama di Jakarta, saat diajak anaknya Eloyn, yang baru lulus dari Le Cordon Bleu, keliling Bali untuk mencicipi berbagai kopi dari kafe-kafe ternama di sana.
Berikut adalah kisahnya..
Kalian tahu kan, menjadi seorang dokter itu panjang dan lama sekolahnya. Sampai-sampai saya mengira bahwa sekolah formal terpanjang itu ya sekolah dokter apalagi lanjut ke spesialis seperti yang saya jalani.. Maka ketika anak saya memilih untuk TIDAK jadi dokter, dan kuliah di Le Cordon Bleu Australia, saya tidak keberatan dan mendukung banget minatnya ke dunia food and beverage. Dalam hati saya bilang, ah ini akan jauh lebih mudah daripada harus menempuh pendidikan jadi dokter seperti saya.
Sampai pada satu saat, Eloyn anak saya itu bilang,
“Ma, kita buka cafe ya di Indonesia. Tapi Mama mesti bantu Eloyn ya”
“Oke, baik kamu butuh modal berapa?”, Tanya saya.
“Bukan cuma modal duit doang, Ma. Gimana sih? Mama mesti bantu aku di Cafe nantinya. Tahap awalnya, mama harus sedikit belajar kopi ya. Ini kebetulan ada kursus barista di Jogja, Mama sudah Eloyn daftarin lho”
What? Maksudnya gimana ini?
Tapi, namanya dukung anak, ya sudahlah, saya ikuti deh apa maunya. Toh kupikir ini pasti singkat saja, tak sepanjang masa kuliah kedokteran, apalagi sampai jadi spesialis. Oh iya, sebelum lupa, saya Agnes seorang dokter spesialis kandungan yang sekarang bertugas di RS Siloam Cikarang.
Tapi ternyata dugaan saya SALAH BESAR! Hahahaha….
Belajar jadi barista itu tak semudah yang saya perkirakan.
Bayangin ya, dari seluruh peserta kursus, cuma saya yang nenek-nenek. Hahaha…
Saat yang lain semangat praktek bikin kopi, saya cuma diem di pojokan karena bingung. Rupanya jadi barista sama rumitnya dengan jadi dokter. Setidaknya menurut saya dan apa yang saya alami ini. Hahaha….
“Penyiksaan” oleh Eloyn masih berlanjut. Saya diajak tur ke berbagai cafe kopi di Bali untuk cobain tuh semua resep kopi racikan barista-barista di sana. Hasilnya? Sakit dan mual perut saya kebanyakan ngopi….. hahahahaha.
Eloyn dengan polosnya bilang ke saya, “Kopi seperti yang kita beli memang beresiko bikin sakit perut kalau kebanyakan, apalagi yang tidak terbiasa ngopi. Tapi ada lho Ma, Cafe yang kopinya enak dan nyaman. Yang rasa dan resepnya bener-bener bagus. Kita harus coba, Ma!”
“Oh, tidak lagiii….. ini aja belum sembuh udah diajak ngopi lagi…. no…no….”
“Tenang, Ma. Mama harus percaya sana Eloyn kali ini. Anak mama ini kan seorang barista bersertifikat Internasional. Dan pernah Juara kompetisi barista di Jakarta. Beneran, Ma. Ada cafe dengan kopi terbaik yang pernah Eloyn lihat dan tes rasa. Namanya Cetroo Coffee.”
“Apa lagi itu Cetroo Coffee? Belum pernah dengar Mama,” sahutku. “Sebagus Starbuck kah?”
“Ya lebih baguslah, Ma. Made in Indonesia gitu lho. Kopi Indonesia Itu kopi terbaik di dunia, Ma. Cetroo Coffee mewakilinya”
Intinya Eloyn berhasil meyakinkan saya bahwa Cetroo Coffee lebih baik!
Akhirnya kami pun sepakat untuk bergabung dengan Cetroo Coffee dan buka di Cikarang.
Emang enak sih, dan saya nyaman banget minum aneka resep kopinya. Konsepnya juga bagus banget menurut saya.
Berhubung saya masih aktif sebagai dokter spesialis di RS Siloam yang tentunya jadwalnya sangat padat terlebih jika harus ada tindakan pasien, untunglah suami saya Pak Iser yang sudah pensiun dari Bank dan bisnis lainnya pun sudah ada yang handle, akhirnya mau ikut membantu mengurus kafe Cetroo Coffeenya dan nampak sangat menikmatinya hehe…
Oh, iya. Sekalian saya mengabarkan bahwa di Cikarang ada Cetroo Coffee baru yang enak banget tempatnya dan tentu kopinya. dan itu milik saya dan Eloyn!
Sempatkan mampir ya……
dr. Agebrina Satolom, Sp.OG ( Dokter Agnes )
Spesialis Kandungan RS. Siloam Lippo Cikarang